"Adalah orang Habsyah menari di hadapan Rasulullah sollallahu 'alaihi wasallam dan mereka berkata dengan percakapan mereka: 'Muhammad, hamba yang soleh.' Lalu Baginda sollallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Apa yang kamu katakan?' Maka dikatakan: 'Muhammad anak lelaki kepada orang yang soleh'."
[Riwayat Ahmad dan Ibn Hibbab. Sanadnya sahih]
Ketika itu Nabi tidak mencela apa yang mereka perbuat dan membolehkannya. Sebagaimana telah diketahui, hukum-hukum syariat adalah didasarkan pada perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi. Oleh sebab itu, ketika Nabi membolehkan dan tidak melarang tindakan orang-orang Habasyah tersebut, maka jelaslah bahwa hal itu boleh.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (wujudnya Allah dan kesempurnaan sifat-sifatNya) bagi orang-orang ulul-albab, iaitu orang-orang yang berzikrillah dalam keadaan berdiri dan duduk dan berbaring dan mereka memikirkan Allah di dalam penciptaan langit dan bumi (lantas berkata): ”Ya tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini semua dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari seksa neraka."
[QS Ali 'Imran: 190-191]
Kelebihan Majlis Zikir (berzikir beramai-ramai):
Rasulullah sollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada suatu kaum yang berkumpul dan berhimpun semata-mata untuk berzikir kepada Allah SWT melainkan para malaikat melingkungi mereka dengan sayap-sayapnya, rahmat AllahSWT akan menyelubungi mereka dan ketenangan akan turun kepada mereka dan Allah SWT dengan bangganya menyebut-nyebut dan memuji-muji kebaikan dan ibadah yang mereka lakukan di hadapan para nabi dan para malaikat-Nya."
[Riwayat al-Tirmidzi dalam al-Sunan no.3378]
Orang yang lalai daripada mengingati Allah itulah yang sebenarnya sesat:
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."
[QS Al A'raaf: 179]