Setiap muslim harus selalu ingat terhadap kematian. mati bukan hanya akan meninggalkan keluarga, orang-orang tercinta, dan kenikmatan dunia, tetapi adalah sebuah proses perjalanan kehidupan. Kematian bererti berpisah dari amal ibadah dan 'bercucuk tanam' di dunia untuk akhirat dengan mempersiapkan diri dengan memperbanyakkan amal akhirat ang bakal dihadapkan ke hadrat Allah SWT. 

Kematian di dalam islam ialah perpindahan kehidupan iaitu perpindahan alam kehidupan ini dari alam dunia kepada alam kubur dan akhirnya ke alam akhirat. Seorang muslim harus ber "husnul-zhann" (berbaik sangka)kepada Allah SWT di saat meninggal dunia, kerana sabda Nabi SAW, "Janganlah seseorang dari kamu meninggal dunia kecuali ia berbaik sangka kepada Allah." (HR. Muslim)

Di antara tanda-tanda kematian itu ialah turun kedua belah pelipis (bahagian kepala di antara dahi dengan telinga), miring atau senget hidungnya, terjulur kedua tapak kakinya emanjang ke bawah, mata mulai terbeliak, badan mulai sejuk bagaikan ais da terputus-putus pula nafas. 


Al-Imam Al-Albani rahimahullahu menyebutkan beberapa tanda husnul khatimah dalam kitabnya yang sangat bernilai Ahkamul Jana`iz wa Bidaโ€™uha. 

Di bawah adalah petikan secara ringkas dari kitab tersebut yang diharap dapat memberikan gambaran yang jelas serta diiringi dengan doa kepada Allah SWT agar kita juga tergolong di dalam orang-orang yang diberikan husnul khatimah. Amin amin ya rabb!  

Pertama: 

mengucapkan syahadat ketika hendak meninggal, dengan dalil hadits Muโ€™adz bin Jabal radhiyallahu โ€˜anhu, ia menyampaikan dari Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam:

ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุขุฎูุฑู ูƒูŽู„ุงูŽู…ูู‡ู ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ู ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽ
โ€œSiapa yang akhir ucapannya adalah kalimat โ€˜La ilaaha illallahโ€™ ia akan masuk surga.โ€ (HR. Al-Hakim dan selainnya dengan sanad yang hasan1)


Kedua: 

meninggal dengan keringat di dahiBuraidah ibnul Hushaib radhiyallahu โ€˜anhu ketika berada di Khurasan menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Didapatkannya saudaranya ini menjelang ajalnya dalam keadaan berkeringat di dahinya. Ia pun berkata, โ€œAllahu Akbar! Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ู…ูŽูˆู’ุชู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ุจูุนูŽุฑูŽู‚ู ุงู„ู’ุฌูŽุจููŠู’ู†ู
โ€œMeninggalnya seorang mukmin dengan keringat di dahi.โ€ (HR. Ahmad, An-Nasa`i, dll. Sanad An-Nasa`i shahih di atas syarat Al-Bukhari)

Ketiga: 

meninggal pada malam atau siang hari Jumโ€™at, dengan dalil hadits Abdullah bin โ€˜Amr radhiyallahu โ€˜anhuma, beliau menyebutkan sabda Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam:

ู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ู ูŠูŽู…ููˆู’ุชู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุฅูู„ุงูŽู‘ ูˆูŽู‚ูŽุงู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ููุชู’ู†ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽุจู’ุฑู
โ€œTidak ada seorang muslimpun yang meninggal pada hari Jumโ€™at atau malam Jumโ€™at, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.โ€ (HR. Ahmad, At-Tirmidzi. Hadits ini memiliki syahid dari hadits Anas, Jabir bin Abdillah g dan selain keduanya, maka hadits ini dengan seluruh jalannya hasan atau shahih)


Keempat: 

syahid di medan perang. Allah Subhanahu wa Taโ€™ala berfirman:

ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽุญู’ุณูŽุจูŽู†ูŽู‘ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ู‚ูุชูู„ููˆุง ูููŠ ุณูŽุจููŠู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู‹ุง ุจูŽู„ู’ ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงุกูŒ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฑูŽุจูู‘ู‡ูู…ู’ ูŠูุฑู’ุฒูŽู‚ููˆู†ูŽ. ููŽุฑูุญููŠู†ูŽ ุจูู…ูŽุง ุขุชูŽุงู‡ูู…ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู’ ููŽุถู’ู„ูู‡ู ูˆูŽูŠูŽุณู’ุชูŽุจู’ุดูุฑููˆู†ูŽ ุจูุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู„ู’ุญูŽู‚ููˆุง ุจูู‡ูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุฎูŽู„ู’ููู‡ูู…ู’ ุฃูŽู„ุงูŽู‘ ุฎูŽูˆู’ููŒ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ุงูŽ ู‡ูู…ู’ ูŠูŽุญู’ุฒูŽู†ููˆู†ูŽ. ูŠูŽุณู’ุชูŽุจู’ุดูุฑููˆู†ูŽ ุจูู†ูุนู’ู…ูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽููŽุถู’ู„ู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ูŽ ู„ุงูŽ ูŠูุถููŠุนู ุฃูŽุฌู’ุฑูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ
โ€œDan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati bahkan mereka hidup di sisi Rabb mereka dengan mendapatkan rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka dan mereka beriang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang mereka (yang masih berjihad di jalan Allah) yang belum menyusul mereka. Ketahuilah tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka bergembira dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.โ€ (Ali Imran: 169-171)


Dalam hal ini ada beberapa hadits:
1. Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ู„ูู„ุดูŽู‘ู‡ููŠู’ุฏู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุณูุชูู‘ ุฎูุตูŽุงู„ู: ูŠูุบู’ููŽุฑู ู„ูŽู‡ู ูููŠ ุฃูŽูˆูŽู‘ู„ู ุฏูŽูู’ุนูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุฏูŽู…ูู‡ูุŒ ูˆูŽูŠูุฑูŽู‰ ู…ูŽู‚ู’ุนูŽุฏูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูุŒ ูˆูŽูŠูุฌูŽุงุฑู ู…ูู†ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจู ุงู„ู’ู‚ูŽุจู’ุฑูุŒ ูˆูŽูŠูŽุฃู’ู…ูŽู†ู ุงู„ู’ููŽุฒูŽุนูŽ ุงู„ู’ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูŽุŒ ูˆูŽูŠูุญูŽู„ูŽู‘ู‰ ุญูู„ู’ูŠูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ูุŒ ูˆูŽูŠูุฒูŽูˆูŽู‘ุฌู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุญููˆู’ุฑู ุงู„ู’ุนููŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽูŠูุดูŽููŽู‘ุนู ูููŠ ุณูŽุจู’ุนููŠู’ู†ูŽ ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽู‚ูŽุงุฑูุจูู‡ู
โ€œBagi orang syahid di sisi Allah ia beroleh enam perkara, yaitu diampuni dosanya pada awal mengalirnya darahnya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dilindungi dari adzab kubur, aman dari kengerian yang besar (hari kiamat), dipakaikan perhiasan iman, dinikahkan dengan hurun โ€˜in (bidadari surga), dan diperkenankan memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari kalangan kerabatnya.โ€ (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad dengan sanad yang shahih)

2. Salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam mengabarkan: Ada orang yang bertanya, โ€œWahai Rasulullah, kenapa kaum mukminin mendapatkan fitnah (ditanya) dalam kubur mereka kecuali orang yang mati syahid?โ€ Beliau Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam menjawab:

ูƒูŽููŽู‰ ุจูุจูŽุงุฑูŽู‚ูŽุฉู ุงู„ุณูู‘ูŠููˆู’ูู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุฃู’ุณูู‡ู ููุชู’ู†ูŽุฉู‹
โ€œCukuplah kilatan pedang di atas kepalanya sebagai fitnah (ujian).โ€ (HR. An-Nasa`i dengan sanad yang shahih)


Kelima: 

meninggal di jalan Allah Subhanahu wa Taโ€™ala.
Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu menyampaikan sabda Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam:

ู…ูŽุง ุชูŽุนูุฏูู‘ูˆู’ู†ูŽ ุงู„ุดูŽู‘ู‡ููŠู’ุฏูŽ ูููŠู’ูƒูู…ู’ุŸ ู‚ูŽุงู„ููˆู’ุง: ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูุชูู„ูŽ ูููŠ ุณูŽุจููŠู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุดูŽู‡ููŠู’ุฏูŒ. ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฅูู†ูŽู‘ ุดูู‡ูŽุฏูŽุงุกูŽ ุฃูู…ูŽู‘ุชููŠ ุฅูุฐู‹ุง ู„ูŽู‚ูŽู„ููŠู’ู„ูŒ. ู‚ูŽุงู„ููˆู’ุง: ููŽู…ูŽู†ู’ ู‡ูู…ู’ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู…ูŽู†ู’ ู‚ูุชูู„ูŽ ูููŠ ุณูŽุจููŠู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุดูŽู‡ููŠู’ุฏูŒ, ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ู…ูŽุงุชูŽ ูููŠ ุณูŽุจููŠู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุดูŽู‡ููŠู’ุฏูŒุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ู…ูŽุงุชูŽ ููŠู ุงู„ุทูŽู‘ุงุนููˆู’ู†ูŽ ููŽู‡ููˆูŽ ุดูŽู‡ููŠู’ุฏูŒุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ู…ูŽุงุชูŽ ูููŠ ุงู„ู’ุจูŽุทู’ู†ู ููŽู‡ููˆูŽ ุดูŽู‡ููŠู’ุฏูŒุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุบูŽุฑููŠู’ู‚ู ุดูŽู‡ููŠู’ุฏูŒ
โ€œSiapa yang terhitung syahid menurut anggapan kalian?โ€ Mereka menjawab, โ€œWahai Rasulullah, siapa yang terbunuh di jalan Allah maka ia syahid.โ€ Beliau menanggapi, โ€œKalau begitu, syuhada dari kalangan umatku hanya sedikit.โ€ โ€œBila demikian, siapakah mereka yang dikatakan mati syahid, wahai Rasulullah?โ€ tanya para sahabat. Beliau menjawab, โ€œSiapa yang terbunuh di jalan Allah maka ia syahid, siapa yang meninggal di jalan Allah maka ia syahid, siapa yang meninggal karena penyakit thaโ€™un2 maka ia syahid, siapa yang meninggal karena penyakit perut maka ia syahid, dan siapa yang tenggelam ia syahid.โ€ (HR. Muslim)


Keenam: 

meninggal karena penyakit thaโ€™un. Selain disebutkan dalam hadits di atas juga ada hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu โ€˜anhu, ia berkata, โ€œRasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ุงู„ุทูŽู‘ุงุนููˆู’ู†ู ุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉูŒ ู„ููƒูู„ูู‘ ู…ูุณู’ู„ูู…ู
โ€œThaโ€™un adalah syahadah bagi setiap muslim.โ€ (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Aisyah radhiyallahu โ€˜anha pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam tentang thaโ€™un, maka Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam mengabarkan kepadanya:

ุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽุฐูŽุงุจู‹ุง ูŠูŽุจู’ุนูŽุซูู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุดูŽุงุกูุŒ ููŽุฌูŽุนูŽู„ูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู‹ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽุŒ ููŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ูŠูŽู‚ูŽุนู ุงู„ุทูŽู‘ุงุนููˆู’ู†ู ููŽูŠูŽู…ู’ูƒูุซู ูููŠ ุจูŽู„ูŽุฏูู‡ู ุตูŽุงุจูุฑู‹ุง ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ู„ูŽู†ู’ ูŠูุตููŠุจูŽู‡ู ุฅูู„ุงูŽู‘ ู…ูŽุง ูƒูŽุชูŽุจูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽู‡ูุŒ ุฅูู„ุงูŽู‘ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูุซู’ู„ู ุฃูŽุฌู’ุฑู ุงู„ุดูŽู‘ู‡ููŠุฏู
โ€œThaโ€™un itu adalah adzab yang Allah kirimkan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Maka Allah jadikan thaโ€™un itu sebagai rahmat bagi kaum mukminin. Siapa di antara hamba (muslim) yang terjadi wabah thaโ€™un di tempatnya berada lalu ia tetap tinggal di negerinya tersebut dalam keadaan bersabar, dalam keadaan ia mengetahui tidak ada sesuatu yang menimpanya melainkan karena Allah telah menetapkan baginya, maka orang seperti ini tidak ada yang patut diterimanya kecuali mendapatkan semisal pahala syahid.โ€ (HR. Al-Bukhari)


Ketujuh: 

meninggal karena penyakit perut, karena tenggelam, dan tertimpa reruntuhan, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam:

ุงู„ุดูู‘ู‡ูŽุฏูŽุงุกู ุฎูŽู…ู’ุณูŽุฉูŒ: ุงู„ู’ู…ูŽุทู’ุนููˆู’ู†ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุจู’ุทููˆู’ู†ู ูˆูŽุงู„ู’ุบูŽุฑูู‚ู ูˆูŽุตุงูŽุญูุจู ุงู„ู’ู‡ูŽุฏู’ู…ู ูˆูŽุงู„ุดูŽู‘ู‡ููŠู’ุฏู ูููŠ ุณูŽุจููŠู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู
โ€œSyuhada itu ada lima, yaitu orang yang meninggal karena penyakit thaโ€™un, orang yang meninggal karena penyakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang gugur di jalan Allah.โ€ (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu)


Kelapan: 

meninggalnya seorang ibu dengan anak yang masih dalam kandungannya, berdasarkan hadits Ubadah ibnush Shamit radhiyallahu โ€˜anhu. Ia mengabarkan bahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam menyebutkan beberapa syuhada dari umatnya di antaranya:

ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ูŠูŽู‚ู’ุชูู„ูู‡ูŽุง ูˆูŽู„ูŽุฏูู‡ูŽุง ุฌูŽู…ู’ุนูŽุงุกูŽ ุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉูŒุŒ ูŠูŽุฌูุฑูู‘ู‡ูŽุง ูˆูŽู„ูŽุฏูู‡ูŽุง ุจูุณูŽุฑูŽุฑูู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู
โ€œWanita yang meninggal karena anaknya yang masih dalam kandungannya adalah mati syahid, anaknya akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga.โ€ (HR. Ahmad, Ad-Darimi, dan Ath-Thayalisi dan sanadnya shahih)


Kesembilan: 

meninggal dalam keadaan berjaga-jaga (ribath) fi sabilillah.
Salman Al-Farisi radhiyallahu โ€˜anhu menyebutkan hadits Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam:

ุฑูุจูŽุงุทู ูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู…ูู†ู’ ุตููŠูŽุงู…ู ุดูŽู‡ู’ุฑู ูˆูŽู‚ููŠูŽุงู…ูู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ู…ูŽุงุชูŽ ุฌูŽุฑูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽุฃู‹ูุฌู’ุฑููŠูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฑูุฒู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ููŽุชู‘ุงูŽู†ูŽ
โ€œBerjaga-jaga (di jalan Allah) sehari dan semalam lebih baik daripada puasa sebulan dan shalat sebulan. Bila ia meninggal, amalnya yang biasa ia lakukan ketika masih hidup terus dianggap berlangsung dan diberikan rizkinya serta aman dari fitnah (pertanyaan kubur).โ€ (HR. Muslim)


Kesepuluh: 

meninggal dalam keadaan beramal shalih.
Hudzaifah radhiyallahu โ€˜anhu menyampaikan sabda Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam:

ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู„ุงูŽ ุฅูู„ู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ ุงุจู’ุชูุบูŽุงุกูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุฎูุชูู…ูŽ ู„ูŽู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽ. ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุตูŽุงู…ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ุงุจู’ุชูุบูŽุงุกูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุฎูุชูู…ูŽ ู„ูŽู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽ. ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุตูŽุฏูŽู‘ู‚ูŽ ุจูุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู ุงุจู’ุชูุบูŽุงุกูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุฎูุชูู…ูŽ ู„ูŽู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽ
โ€œSiapa yang mengucapkan La ilaaha illallah karena mengharapkan wajah Allah yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang berpuasa sehari karena mengharapkan wajah Allah yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan satu sedekah karena mengharapkan wajah Allah yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga.โ€ (HR. Ahmad, sanadnya shahih)


Kesebelas: 

meninggal karena mempertahankan hartanya yang ingin dirampas orang lain. Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ู‚ูุชูู„ูŽ ุฏููˆู’ู†ูŽ ู…ูŽุงู„ูู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุดูŽู‡ููŠู’ุฏูŒ
โ€œSiapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka ia syahid.โ€ (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin โ€˜Amr radhiyallahu โ€˜anhuma)
Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu berkata: Datang seseorang kepada Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, ia berkata, โ€œWahai Rasulullah, apa pendapatmu bila datang seseorang ingin mengambil hartaku?โ€ Beliau menjawab, โ€œJangan engkau berikan hartamu.โ€ Ia bertanya lagi, โ€œApa pendapatmu jika orang itu menyerangku?โ€ โ€œEngkau melawannya,โ€ jawab beliau. โ€œApa pendapatmu bila ia berhasil membunuhku?โ€ tanya orang itu lagi. Beliau menjawab, โ€œKalau begitu engkau syahid.โ€ โ€œApa pendapatmu jika aku yang membunuhnya?โ€ tanya orang tersebut. โ€œIa di neraka,โ€ jawab beliau. (HR. Muslim)


Keduabelas: 

meninggal karena membela agama dan mempertahankan jiwa/membela diri.
Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam pernah bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ู‚ูุชูู„ูŽ ุฏููˆู’ู†ูŽ ู…ูŽุงู„ูู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุดูŽู‡ููŠู’ุฏูŒุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ู‚ูุชูู„ูŽ ุฏููˆู’ู†ูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุดูŽู‡ููŠู’ุฏูŒุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ู‚ูุชูู„ูŽ ุฏููˆู’ู†ูŽ ุฏููŠู’ู†ูู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุดูŽู‡ููŠู’ุฏูŒุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ู‚ูุชูู„ูŽ ุฏููˆู’ู†ูŽ ุฏูŽู…ูู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุดูŽู‡ููŠู’ุฏูŒ
โ€œSiapa yang meninggal karena mempertahankan hartanya maka ia syahid, siapa yang meninggal karena membela keluarganya maka ia syahid, siapa yang meninggal karena membela agamanya maka ia syahid, dan siapa yang meninggal karena mempertahankan darahnya maka ia syahid.โ€ (HR. Abu Dawud, An-Nasa`i, dan At Tirmidzi dari Saโ€™id bin Zaid radhiyallahu โ€˜anhu dan sanadnya shahih)


Wallahu taโ€™ala aโ€™lam bish-shawab.
1 Penghukuman hadits ini dari Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam kitab yang sama.
2 Satu pendapat menyebutkan bahwa thaโ€™un adalah luka-luka semacam bisul bernanah yang biasa muncul di siku, ketiak, tangan, jari-jari dan seluruh tubuh, disertai dengan bengkak serta sakit yang sangat. Luka-luka itu keluar disertai rasa panas dan menghitam daerah sekitarnya, atau menghijau ataupun memerah dengan merah lembayung (ungu) yang suram. Penyakit ini membuat jantung berdebar-debar dan memicu muntah.

(Lihat Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim, 14/425)
Penjelasan lain tentang thaโ€™un bisa dilihat dalam Fathul Bari, 10/222,223) -pent.